Drama Korea yang Benar-benar DRAMA! Dibalik gemerlap dunia hiburan
Korea yang sedang berada di era keemasan, terselip sekelumit permasalahan
sosial yang serius. Tekanan besar, kompetisi yang tidak sehat, serta beragam
kepentingan membuat para selebritis Korea terpaksa menutupi tekanan mental yang
mereka hadapi. Aksi bunuh diri bahkan menjual tubuh menjadi wajar demi
mewujudkan mimpi besar para pelaku industri hiburan di Korea.
Istilah Korean
Wave atau Hallyu yang berarti gelombang Korea
adalah sebutan yang diberikan oleh media di China sekitar tahun 1990 saat
invasi Korea berhasil membius jutaan warga China. Kini budaya pop Korea sudah
hampir tersebar di seluruh penjuru dunia, tak hanya di wilayah Asia saja namun
juga sudah mencapai Amerika Serikat, Amerika Latin dan Timur Tengah. Seakan
tidak peduli betapa sulitnya bahasa mereka untuk dimengerti, orang-orang
Indonesia sangat menggilai segala hal yang berbau Korea, baik itu film, drama
seri, maupun musik.
Warga Korea sendiri
sangat gemar menonton drama, film serta mendengarkan musik. Para sutradara
maupun produser disana rela mengeluarkan biaya yang besar untuk memproduksi
sebuah drama seri maupun film. Hasilnya pun tak mengecewakan, sukses besar di
dalam negeri hingga diekspor ke luar negeri. Tren yang saat ini dikuasai mereka
berhasil menggulingkan era keemasan film Hongkong di Asia. Alur cerita yang
kuat ditambah variasi cerita plus wajah cantik dan tampan para aktor menjadi
pemicu kesuksesannya di dunia hiburan. Khususnya di Indonesia, masyarakat awam
sendiri mulai mengenalnya saat stasiun televisi lokal menayangkan beberapa drama
seri Korea seperti Endless Love, Full House, dan Boys Before Flower.
Cerita yang tidak
terlalu dibuat-buat dan dekat dengan kehidupan kita membuat drama Korea
disambut positif di Indonesia. Diiringi dengan maraknya drama seri Korea yang
dijual bebas di pinggiran jalan melalui tangan para pedagang DVD bajakan.
Bermodal belasan keping DVD, seseorang rela tidak keluar kamar hanya karena
menonton film yang katanya punya efek seperti nikotin. Anak-anak, remaja,
bahkan ibu rumah tangga pun ikut terbius drama dari negeri ginseng tersebut.
Ajakan
Seksual Demi Kelangsungan Karir
Sebuah survey yang
dirilis Komnas HAM Nasional Korea Selatan tahun 2010 yang lalu membeberkan
fakta mengejutkan. Sebanyak 60 persen responden yang terdiri dari 111 aktris
lama dan 240 aktris baru menyebutkan bahwa mereka sering mendapat rayuan
seksual dari orang-orang yang mungkin bisa mempengaruhi karir mereka di dunia
hiburan. Siapa saja mereka? Kebanyakan adalah para pengusaha kaya, para
produser televisi, produser film, dan tak ketinggalan para politisi Korea.
Meski tidak ada ajakan langsung, namun orang-orang berpengaruh di negeri
ginseng itu melakukan penawaran melalui para agensi, kolega, dan broker-broker
liar yang bernafsu mengumpulkan uang.
Data statistik ini
dipicu oleh salah satu skandal sex tape yang menimpa aktris terkenal Jang
Ja-Yeon. Rekaman video yang diambil secara diam-diam tanpa sepengetahuannya ini
memperlihatkan seorang laki-laki tengah bercinta dengannya. Tak hanya satu
video yang tersebar, laki-laki yang masih misterius identitasnya ini juga
tampil di beberapa video lain. Sampai akhirnya Jang mati bunuh diri di bulan
Maret 2009, sejumlah sumber terpercaya kala itu menyebutkan bahwa Jang sudah
tidak tahan lagi untuk menolak paksaan terhadap dirinya agar melakukan hubungan
seks dengan sejumlah orang.
Publik berhasil
mengungkap 31 nama pengusaha yang diduga telah tidur bersama Jang Ja-Yeon
selama ini. Beberapa nama seperti Presiden Direktur Chosun Journal, Bang
Sang-hoon, Wakil Presiden Direktur Sports Chosun, Bang Myung-hoon, lalu bos
Lotte, Shin Kyuk-ho, bos Kolon, Lee Woong-ryeol, mantan produser drama stasiun
televisi KBS dan Presiden Direktur Olive 9, Go Dae-hwa, produser drama All My
Love KBS, Jun Chang-geun, produser drama KBS, MBC, dan SBS, Jung Seho. Ja-yeon
juga dipaksa melayani Produser Drama KBS, Boys Before Flower, Jun Gi-sang dan
penata musik Boys Before Flowers, Playful Kiss, Goong, Perfect Couple, Song
Byung-joon. Dua nama terakhir ini dicurigai yang meloloskan Ja-yeon untuk
terlibat di serial fenomenal Korea, Boys Before Flowers dengan berperan sebagi
Sunny.
Saat proses survei
berlangsung, beberapa pertanyaan spesifik pun terlontar dari Komisi HAM
Nasional Korea. Hasilnya sebanyak 22 persen aktris mengaku pernah dipaksa
maupun diminta oleh para agen untuk melakukan hubungan seksual, sedangkan lebih
dari 6 persen justru pernah mengalami kekerasan seksual. Terungkapnya fakta
kurang mengenakkan ini membuat pemerintah Korea Selatan segera mengusulkan
undang-undang yang akan melindungi para aktris dari pratek pelecehan seksual.
Selain itu pejabat Kementrian Budaya Korea Selatan juga menjelaskan bahwa
undang-undang tersebut juga akan mengatur pendirian agensi-agensi hiburan,
sedangkan agensi bermasalah akan langsung ditutup.
Hal senada juga diungkapkan penyanyi asal Taiwan yang berniat
merintis karir di Korea, Estrella Lin. Mantan anggota Beauties 3EP ini
membeberkan bahwa agennya berusaha untuk melakukan pertukaran badan dengan
investor bisnis terkenal demi kelangsungan karir di Korea. Dengan tegas wanita
ini menolak dan memilih kembali ke Taiwan untuk menerbitkan sebuah buku kontroversial
yang mengungkapkan sisi gelap dari bisnis hiburan Korea. Dalam sebuah
kesempatan wawancara, Lin mengatakan, “Saya
ditekan untuk melakukan hubungan seksual’ untuk menghibur investor, tapi saya
tidak pernah membiarkan diriku untuk melakukannya. Aku tidak
takut Korea memprotes karena apa yang saya katakan adalah benar,”
ujarnya yakin. Lin juga disuruh untuk mengubah tanggal kelahirannya 1980
menjadi 1985, karena ia dianggap sudah terlalu tua untuk terjun di industri
Korea.
Aksi
Bunuh Diri Selebritis Menjadi Inspirasi Bagi Fans
Selain permasalahan
skandal seksual, fenomena artis bunuh diri di Korea sudah berlangsung lama.
Baru-baru ini Han Chae Won yang telah menghilang selama dua bulan diketahui
telah meninggal dunia karena bunuh diri. Polisi tidak menemukan tanda-tanda
adanya pembunuhan di TKP dan menyimpulkan bahwa Chae Won mengakhiri hidupnya
karena depresi. Artis yang memulai karirnya sejak tahun 2002 dan baru merintis
karir di bidang music menambah panjang daftar selebritis Korea yang meninggal
karena bunuh diri.
Psikolog
dari Universitas Yonsei bernama Hwang Sangmin mencoba menganalisis fenomena
yang terjadi di negerinya. Ia berpendapat orang Korea memiliki konsep Yan yang
berarti setiap orang berusaha keras untuk diam dan tabah meski dalam keadaan
marah. Hal inilah yang dialami para selebritis, pencitraan dengan menerapkan
konsep Yan benar-benar
dijalankan. Beban hidup, fakor ekonomi, hubungan asmara, takut gagal, dan tuntutan
karir membuat mereka merasa depresi tanpa bisa mengeluarkan unek-uneknya. Saat
sudah terlalu berat, pilihan bunuh diri menjadi jalan pintas yang melegakan
bagi mereka.
Masih menurut Hwang
Sangmin, orang Korea tergolong pribadi yang tertutup, sehingga para selebritis
akan merasa malu jika diketahui sedang mengalami depresi atau dibawah tekanan.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah agama, banyak penduduk Korea yang
tidak menganut agama serta kepercayaan terhadap konsep reinkarnasi sangat besar.
Beberapa faktor itulah yang diduga menjadi penyebab para selebritis mengakhiri
hidupnya dengan bunuh diri.
Timbulnya werther
effect setelah
publikasi yang dilakukan oleh media tentang peristiwa bunuh diri selebritis
turut menyumbang angka kematian di Korea Selatan. Contohnya saat Choi Jin Shil
tewas gantung diri karena depresi, angka kematian bunuh diri melonjak hingga
1.700 kasus dalam satu bulan. Hal serupa sudah pernah terjadi di tahun 2005
saat Lee Eun Joo mengakhiri hidupnya, rata-rata kematian melonjak dua kali
lipat dari sebelumnya. Dari data yang pernah dilansir pemerintah Korea Selatan,
jumlah penduduk yang meninggal di tahun 2009 sebanyak 28.400 orang dengan usia
remaja sampai 30 tahun. Faktor psikis menjadi alasan utama bagi mereka yang
melakukan tindakan ini.
>
dimuat di Majalah POPULAR edisi November 2011
tapi gk semua kok :)
BalasHapuskalo dulu sih iya emng banyak kali yg oplas, penbullyan, pelecehan seksual, bunuh diri. tapi skrng udh gk terlalu. kalo bully sih masih:( tapi kalo masalah pembullyan bukan dikorea aja kok. dijepang juga banyak. bahkan yg bunuh diri sama pelecahan seksual lebih banyakan dijepang (maaf). ya walaupun gk semua sih. tapi intinya manusia itu sama. bahkan negara kita juga buruk kan? tapi, sepertinya orng korea itu benar2 tidak pantang menyerah dengan cita2 dan bakatnya hingga rela diperlakukan seperti itu. dan itu demi membanggakan keluarganya dan mencukupi kebutuhan hidup keluarga nya dan dirinya sendiri. krn disana katanya kalo jadi idol atau artis gaji bakal besar. tapi setidaknya mereka berjuang :") kasian sih. makanya orng yg suka melakukan kebejatan harus musnah! dari seluruh dunia ini kalo bisa. jgn korea aja! orng kayak gitu gk guna hidup. kasian jadinya korban2 mereka. pokoknya jepang dan korea semoga menghentikan tindakan pembullyan krn pembullyan yg sampai skrng masih sering terjadi. kalo jepang tindakan seksualnya juga. ya pokoknya seluruh negara lah. bahkan indonesia.